Skip to main content

METODE DETEKSI TEPI CITRA SOBEL, PREWITT, LAPLACE, ROBERT,dan CANNY PADA MATLAB 6.5

Edge Detection pada suatu citra adalah suatu proses yang menghasilkan tepi-tepi dari obyek-obyek citra, tujuannya adalah Untuk menandai bagian yang menjadi detail gambar/citra untuk memperbaiki detail dari gambar/citra yang blur, yang terjadi akrena adanya efek dari proses akuisisi citra Suatu titik (x,y) dikatakan sebagai tepi (edge) dari suatu citra bila titik tersebut mempunyai perbedaan yang tinggi dengan tetangganya. dan berikut pengertian dari beberapa metode Sobel, Prewitt, Laplace, Robert, dan Canny.

A. Sobel
Metode ini mengambil prinsip dari fungsi laplace dan gaussian yang dikenal sebagai fungsi untuk membangkitkan HPF, dan kelebihan dari metode sobel ini adalah mengurangi noise sebelum melakukan perhitungan deteksi tepi.

B. Prewitt 
Metode Prewitt merupakan pengembangan metode robert dengan menggunakan filter HPF yang diberi satu angka nol penyangga. Metode ini mengambil prinsip dari fungsi laplacian yang dikenal sebagai fungsi untuk membangkitkan HPF.

C. Laplace
Metode Laplace adalah metode transformasi yang digunakan untuk penyelesaian persamaan diferensial. 

D. Robert 
Metode Robert adalah nama lain dari teknik differensial pada arah horisontal dan differensial pada arah vertikal, dengan ditambahkan proses konversi biner setelah dilakukan differensial. Maksud konversi biner adalah meratakan distribusi warna hitam dan putih.

E. Canny 
Metode Canny merupakan deteksi tepi yang optimal. Operator Canny menggunakan Gaussian Derivative Kernel untuk menyaring kegaduhan dari citra awal untuk mendapatkan hasil deteksi tepi yang halus.

Berikut ini codenya :

I = imread('IB.bmp');
SxSobel = [ -1 0 1 ; -2 0 2; -1 0 1 ]
SxSobel = [ 1 2 1 ; 0 0 0 ; -1 -2 -1 ]
sobelSx = conv2(I, SxSobel);
sobelSy = conv2(I, SxSobel);
sobel = abs(sobelSx) + abs(sobelSy);
  
LapX = [ -1 -1 -1 ; -1 8 -1 ; -1 -1 -1 ]
LapY = [ 1 -2 1 ; -2 4 -2 ; 1 -2 1 ]
laplaceX = conv2(I, LapX);
laplaceY = conv2(I, LapY);
laplace = abs(laplaceX) + abs(laplaceY);
  
robX = [ 1 0 ; 0 -1 ]
robY = [ 0 1 ; -1 0 ]
robertX = conv2(I, robX);
robertX = conv2(I, robY);
roberts = abs(robertX) + abs(robertX);
  
perX = [ -1 0 1 ; -1 0 1; -1 0 1 ]
perY = [ 1 1 1 ; 0 0 0 ; -1 -1 -1 ]
perwitX = conv2(I, perX);
perwitY = conv2(I, perY);
perwitt = abs(perwitX) + abs(perwitY);
  
Canny = edge (I,'canny');
  
subplot(2,3,1), imshow(I);title('Asli');
subplot(2,3,2), imshow(uint8(sobel));title('Sobel');
subplot(2,3,3), imshow(uint8(laplace));title('Laplace');
subplot(2,3,4), imshow(uint8(roberts));title('Roberts');
subplot(2,3,5), imshow(uint8(perwitt));title('Perwitt');
subplot(2,3,6), imshow(Canny);title('Canny');


HASIL



Comments

Popular posts from this blog

Contoh Perhitungan Metode Weighted Product (WP)

Metode Weighted Product  adalah salah satu analisis keputusan multi-kriteria (MCDA) yang sangat terkenal atau metode pengambilan keputusan multi-kriteria (MCDM). Metode Weighted Product (Basyaib, 2006, 139)  merupakan metode pengambilan keputusan dengan cara perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut yang bersangkutan. Disini saya akan bahas  contoh perhitungan metode weighted product  secara manual. Dibawah ini akan dijelaskan contoh perhitungan manual dengan menggunakan metode  Weighted Product  (WP) dalam menentukan pilihan restoran berdasarkan nilai bobot yang diberikan pembanding, dimana pada contoh ini ada 3 restoran yang akan menjadi alternatif pilihan yaitu : R1 : Made’s Warung R2 : Warisan Restaurant & Bar R3 : Gabah Restaurant & Bar Kriteria yang digunakan sebagai acuan dalam pemilihan restoran ada 5 yaitu : C1 : Kualitas Makanan C2 : Harga Makanan C3 : Pelayanan C4 : Sua

Cara Membuat Matriks Perbandingan Berpasangan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Membuat matriks perbandingan berpasangan metode AHP adalah bisa dikatakan langkah awal perhitungan Metode AHP.  Sebelum membuat matriks perbandingan berpasangan, kita harus memiliki tabel acuan untuk perbandingan yang sudah ditetapkan. Persamaan tersebut adalah sebuah perbandingan nilai yang nilainya antara 1 sampai dengan 9. Nah dengan nilai perbandingan tersebut kita akan gunakan untuk membuat matriks perbandingan berpasangan. Tabel ini juga sering di kenal dengan istilah skala penilaian AHP dan ditemukan saaty ( Thomas L. Saaty ) yang tertulis pada bukunya pada tahun 1980. Tabel 1. Tingkat Kepentingan Menurut  Saaty Proses menghitung konsistensi index menggunakan tabel berikut: Tabel 2 random consistency index table Langkah-langkah Perhitungan Metode AHP Ada 5 langkah proses perhitungan metode AHP, setelah ditentukan apa yang menjadi keputusan yang akan dicapai berdasarkan alternative dan kriteria (langkah awal) yang telah ditentukan sebelumnya:

CARA MASUK KE DASHBORD WORDPRESS

- Ya'ahowu - Dashboard  adalah tempat bagi kita selaku admin untuk mengontrol semua aktivitas blog kita. Mulai dari melakukan postingan, mengedit komentar yang masuk, melihat jumlah pengunjung dan lain-lain.  Semuanya dilakukan dalam dashboard ini. Sederhananya bisa disebut  ruang kont rol sebuah blog . Berik ut ketiga cara tersebut, silahkan pilih yang paling mudah : Ketik di browser   http://www.wordpress.com , lalu masukan username dan password seperti waktu pertama  bikin akun wordpress . (Ini cara yang paling umum) Ketik di browser  www. namablog .wordpress.com , tulisan di  namablog  diganti sama nama blog kita. Setelah muncul wajah blog kita, lihat di sidebar biasanya ada widget  META  dan tinggal klik tulisan  log in . Jika di sidebarnya tidak ada widget  META  langsung saja kita ketik di browsernya.  www. namablog .wordpress.com/wp-admin  seperti biasa tulisan  namablog  diganti sama nama blog kita. Nah cara ketiga inilah yang paling simple dan mudah. Se